Curhat Neta: HIDUPKAN AKTIFITAS RAMADHAN PADA BULANBULAN SELANJUTNYA

Selasa, 30 Agustus 2011

HIDUPKAN AKTIFITAS RAMADHAN PADA BULANBULAN SELANJUTNYA

 اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً
 لاَإِلَـٰهَ إِلاَّ اللهُ هُوَ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
الْحَمْدُ للهِ الَّذِي جَعَلَ الْعِيْدَ لِسَـائِرِالأَيَّامِ سَّـيِّدًا وَجَعَلَ سَـائِرَالْعِبَادِ مُكَبِّرًا وَ مُسَبِّحًـا مُهَلِّلاً حَامِدًا
 فَأَصْبَحَ اليَوْمَ رَاكِعًـا سَـاجِدًا مُتَضَرِّعًا
أَشْـهَدُ أَنْ لاَإِلَـٰهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْـهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُـوْلُهُ
أَللَّـٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى خَيْرِ الأَنَامِ شَفِيْعِ الأُمَمِ  مُحَمَّدٍ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ ( أَمَّابَعْدُ )
فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ

Kaum Muslimin Jama’ah ‘Iedul Fithri Masjid Al-Baqin yang dimulyakan Allah SWT !
            Pada pagi hari yang cerah ini, tiada untaian kata dan rangkaian kalimat yang patut kita ungkapkan sebelum segala sesuatunya, kecuali ucapan syukur Al-hamdulillah atas segala rahmat dan nikmatNya yang telah dianugrahkan kepada kita sekalian; baik berupa nikmat iman, nikmat Islam maupun nikmat sehat wal’afiat, sehingga sampai saat ini kita masih mampu untuk melaksanakan semua kewajiban dan seluruh aktivitas baik yang sifatnya vertikal langsung kepada Allah maupun yang sifatnya horizontal, yaitu kewajiban antar sesama umat manusia.
Shalawat dan salam mudah-mudahan selalu tercurah kepada penunjuk jalan kita, baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing kita dan menghantarkan kita kepada jalan yang lurus. Yaitu jalannya orang-orang yang telah diberi nikmat, bukan jalannya orang-orang yang dilaknat dan bukan pula jalannya orang-orang yang tersesat.

Kaum Muslimin rahimakumullah !
            Hari ini tanggal 1 Syawwal 1432 H. Seiring dengan berjalannya gumpalan awan dan berhembusnya angin, gemuruh takbir, tahlil, tasbih dan tahmid berkumandangkan di seluruh penjuru dunia, menggema di setiap relung bebatuan, pegunungan, perbukitan, tebing, dan setiap celahan batu dari ujung masyrik sampai ujung maghrib, semenjak terbenamnya matahari di akhir bulan Ramadhan sampai khotib menaiki mimbar pagi harinya.
            Hari ini adalah hari raya umat Islam, hari yang penuh dengan sejuta harapan. Harapan menjadi orang-orang yang menang menahan lapar dan dahaga, harapan menjadi orang-orang yang menang mengendalikan hawa nafsu dan harapan menjadi orang-orang yang kembali kepada kesucian diri. “Taqabbalallahu minna wa minkum shiaamana wa shiaamakum, min al-‘aidiina wa al-faaiziin” (mudah-mudahan Allah menerima puasa kita dan mudah-mudahan kita semua kembali kepada kesucian). Amin Ya Robbal ‘alamiin !
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahilhamd !
Kaum Muslimin rahimakumullah !
            Dari puasa Ramadhan yang baru saja berakhir kemarin kita lakukan karena iman kepada Allah dan karena mengharapkan keridhoanNya, kita tidak hanya mendapatkan rahmat dan maghfirahNya, melainkan banyak hikmah yang kita dapatkan darinya, antara lain :
1. Puasa Ramadhan merupakan satu bukti keimanan seseorang kepada tuhannya, puasa Ramadhan merupakan satu bukti keterikatan seorang hamba dengan Rabb-nya, dan puasa Ramadhan merupakan satu bukti kebenaran keyakinan hati dan ungkapan lisan orang-orang yang beriman kepada Allah SWT. Oleh karenanya, hanyalah orang-orang yang beriman yang terpanggil untuk melaksanakannya.
      Sebagaimana firmanNya :
يٰـآأَيُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ .   
    “Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan berpuasa atas diri kalian sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang-orang yang bertaqwa”.
      Diawal ayat tersebut di atas terdapat kalimat seruan yang berbunyi “Wahai orang-orang yang beriman”, kalimat tersebut merupakan bukti atau dalil, bahwa puasa hanyalah dikhususkan bagi orang-orang yang beriman.
      Lalu bagaimana dengan sebahagian saudara kita yang tidak mau melaksanakan puasa selama bulan Ramadhan? Pengakuan kita yang paling tepat bagi mereka bahwa mereka adalah saudara kita yang seagama tetapi mereka bukan saudara kita yang seiman. Sebab saudara kita yang seiman adalah mereka yang melaksanakan puasa selama bulan Ramadahan.
      Dan satu hal yang harus mereka ingat bahwa menahan panasnya kerongkongan di siang hari bulan Ramadhan itu lebih baik daripada menahan panasnya didihan air neraka yang bisa memotong-motong usus mereka dan mendidihkan ubun-ubun mereka.
2.   Puasa Ramadhan merupakan aktivitas yang sifatnya vertikal langsung kepada Allah SWT. Dan puasa Ramadhan merupakan ibadah rahasia antara seorang hamba dengan tuhannya. Karena itu, puasa seseorang tidak bisa dinikmati atau diambil manfaatnya oleh orang lain.
      Sabda Rasulullah SAW dalam Hadits Qudsi : Allah SWT berfirman :
كُلُّ عَمَلِ بْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَـامُ فَإِنَّـهُ لِيْ وَأَنَـا أُجْزِيْ بِهِ .
     “Semua perbuatan (ibadah) anak Adam itu akan kembali kepada dirinya kecuali puasa, ia adalah milik-Ku dan Akulah yang akan memberikan pahalanya”
     Hadits Qudsi di atas memberikan suatu bukti penjelasan bahwa puasa merupakan ibadah rahasia antara seorang hamba dengan tuhannya yaitu Allah SWT. Lain puasa lain pula shalat, zakat maupun haji. Gerakan-gerakan dan tanda-tanda dalam ibadah-ibadah tersebut sangatlah jelas dan nyata di mata manusia, sedangkan puasa tidaklah demikian, dan hanyalah Allah yang mengetahuinya. Namun sayang, berapa banyak diantara orang-orang yang meninggalkan makan dan minum di siang hari selama bulan Ramadhan, namun mereka tidak mendapatkan manfaat apapun dari puasanya. Sabda Rasulullah SAW dalam hadits Jibril diriwayatkan oleh Imam Ahmad yang artinya :
     “Alangkah rugi dan kecewanya seseorang yang berkesempatan hidup di bulan Ramadhan tetapi tidak bisa terhapus dosa-dosanya”.  
3. Puasa Ramadhan merupakan serangkaian aktivitas pelatihan yang mendidik para pelakunya untuk menjadi orang-orang yang sabar dan berserah diri kepada Tuhannya. Maka dari itu, seseorang yang tengah melaksanakan puasa, sedikit saja ia tidak bisa bersabar dan berserah diri, maka puasanya akan menjadi beban yang teramat berat bagi dirinya.
    Puasa Ramadhan juga merupakan serangkaian aktivitas pelatihan yang mendidik para pelakunya agar menjadi orang-orang yang memiliki toleransi (kepedulian) yang tinggi terhadap sesama. Batapa tidak, ketika seseorang tengah melaksanakan puasa ia akan merasakan lapar dan dahaga, seperti apa yang dirasakan oleh mereka yang dalam keadaan fakir miskin kesehariannya.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahilhamd !
Kaum Muslimin rahimakumullah !
            Lalu apa yang Allah harapkan dari diwajibkannya puasa atas diri kita dan umat-umat sebelum kita?. Kata Allah “La’allakum Tattaqun” diakhir ayat 183 dalam Surat Al-baqarah, yang artinya mudah-mudahan kalian menjadi orang-orang yang bertaqwa.
Dalam ayat tersebut terdapat keterangan yang sangatlah jelas sekali, yaitu bahwa Allah hanyalah memberikan harapan bagi orang-orang yang berpuasa untuk menjadi orang-orang yang bertaqwa. Dan Allah tidak memberikan jaminan bagi orang-orang yang berpuasa untuk menjadi orang-orang yang bertaqwa secara sepontanitas. Untuk itu, mari kita berusaha merealisasikan atau wujudkan apa yang diharapkan Allah dari kita sekalian setelah kita dilatih dan ditempa selama bulan Ramadhan, yaitu agar menjadi orang-orang yang bertaqwa kepadaNya.
Karena itu, jika pada bulan Ramadhan kita rajin mengingat Allah dan menyebut AsmaNya, maka pada bulan Syawal dan seterusnya mestinya kita harus lebih rajin lagi melakukannya. Jika pada bulan Ramadhan kita tekun melaksanakan shalat malam, maka pada bulan Syawal dan seterusnya mestinya harus lebih tekun lagi. Jika pada bulan Ramadhan kita sering membaca Al-Qur’an (bertadarrus), maka pada bulan Syawal dan seterusnya mestinya kita harus lebih sering lagi membacanya. Demikian pula, jika pada bulan Ramadhan kita giat menginfakkan sebagian harta kita, mestinya pada bulan-bulan berikutnya kita harus lebih giat lagi melakukannya. Bukankah yang demikian itu adalah tanda-tanda orang-orang yang bertaqwa kepada Allah SWT. Sebagaimana firmanNya :
الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنُ الصَّلاَةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُوْنَ
"Yaitu orang-orang yang selalu beriman terhadap yang ghaib, dan selalu mendirikan shalat serta selalu  menafkahkan sebagian harta yang telah dianugrahkan kepadanya".


Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahilhamd !
Kaum Muslimin rahimakumullah !
            Bulan Ramadhan datang hanya sekali dalam setahun, namun bukan berarti bahwa aktifitas atau kegiatan bulan Ramadhan tidak bisa diterapkan dalam bulan-bulan lainnya. Shalat taraweh bisa kita gantikan dengan shalat-shalat malam lainnya, puasa Ramadhan bisa kita gantikan dengan puasa-puasa sunnah lainnya, zakat fitrahnya bisa kita gantikan dengan infak dan shadaqoh kepada kaum dhu’afa dan masakin, dan tadarussannya juga bisa kita gantikan dengan kajian-kajian Al-Qur’an dalam setiap saat. Jika kita bisa melakukan semua itu, maka Ramadhan seakan-akan tidak pernah berlalu dari kita sekalian. Selama itu pula rahmat dan magfirah Allah SWT akan turun kepada kita, pintu-pintu syurga akan tetap terbuka bagi kita, dan pintu-pintu neraka akan tetap tertutup bagi kita serta syetan dan sebangsanya sekan-akan tetap terkekang oleh ketaqwaan kita kepada Allah SWT.    

 Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahilhamd !
Kaum Muslimin rahimakumullah !
            Akhir dari segala harapan kita, tidak hanya kesucian diri dan kemenangan melawan hawa nafsu yang kita harapkan, akan tetapi mudah-mudahan puasa yang baru saja kita sempurnakan pada hari kemarin akan diterima oleh Allah SWT dan menjadi amal ibadah yang bisa mempertemukan kita denganNya, serta menghantarkan kita kedalam surga yang telah dijanjikanNya melalui pintu Rayyan (pintu syurga bagi orang-orang yang tekun melaksankan puasa). Dan mudah-mudah melalui pintu itulah kita semua akan memasuki syurga yang telah Allah janjikan. Amin Ya Rabbal 'Alamin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الأَيٰتِ وَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ
فَاسْـتَغِْرُوْهُ إِنَّهُ هُوَالْغَفُوْرُالرَّحِيْمُ

Selasa, 1 Syawwal 1432 H.
DKM Masjid Al-Baqiin

Balaraja Tangerang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar