Curhat Neta: Waspadai Bangkitnya "Syirik Intelektual"

Jumat, 11 Maret 2011

Waspadai Bangkitnya "Syirik Intelektual"


           Term syirik sudah tidak asing lagi di telinga umat Islam. Hal itu tidak lain dikarenakan satu kata ini merupakan bentuk dosa terbesar yang tidak terampuni (terkecuali pelakunya benar-benar menyelami taubat nashuha sebelum wafat).
Ketika seseorang mendengar istilah syirik, maka terpatri di hatinya bahwa istilah ini berarti anggapan akan adanya yang lain yang sama pentingnya atau bahkan lebih penting. Dalam hal ini adalah Tuhan di-dua-kan atau bahkan sampai di-nomor sekian-kan. Dengan bahasa lain, di satu sisi menyembah kepada Tuhan, namun di sisi lain juga menyembah kepada selain-Nya.
            Syirik yang secara terminologi berarti ‘mencampurkan’ ternyata di zaman postmo ini tidak hanya dalam segi spiritual, namun juga intelektual. Jika syirik spiritual mengindikasikan pelakunya melakukan perselingkuhan kepada Sang Pencipta terhadap ciptaan-Nya atau bertuhan lain di samping Tuhan yang sebenarnya, maka dalam syirik intelektual ini, maknanya tidak jauh berbeda yaitu menjadikan akal sejajar dengan wahyu, konteks sejajar dengan teks atau bahkan keduanya yang disebutkan pertama (akal dan konteks) lebih dikedepankan dari pada yang disebutkan terakhir (wahyu dan teks). 
Silahkan selanjutnya baca disini.....!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar